PROKER 2: VERTIKULTUR BAMBU #1
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hidup mahasiswa!
Hidup rakyat Indonesia!
Desa Ranah Singkuang merupakan desa
yang terkenal dengan jumlah bambu yang dapat dikatakan banyak. Bambu dapat
tumbuh dan memiliki kualitas yang baik di desa ini, sayangnya belum ada
pemanfaatan yang berkelanjutan dalam potensi desa ini. Ya memang sudah ada
beberapa warga desa yang menerima tawaran pembutaan furniture seperti kursi dan
meja jika diminta. Tetapi saying tidak ada yang tahu pasti kapan orang-orang akan
memesan furniture dari bamboo tersebut, sementara yang kita ketahui banyak
took-toko bahkan marketplace yang menjual produk jadinya tanpa harus memakan
waktu yang panjang.
Sebelum bicara lebih jauh tentang
pengolahan bambu, ada baiknya kita mengetahui dahulu ribuan manfaat dari bamboo
tersebut, yang tak lain orang asing atau turis menyebut bambu ini dengan
sebutan barang mahal waw.
Fungsi tanaman bambu:
1. Akar tanaman bambu dapat berfungsi sebagai penahan erosi guna
mencegah bahaya kebanjiran, hingga berperan menangani limbah beracun akibat
keracunan merkuri, bagian akar inilah yang menyaring air terkena limbah melalui
serabut-serabut akar, serta mampu menampung mata air sehingga bermanfaat
sebagai persediaan air sumur.
2. Batang bambu baik yang tua maupun yang muda sangat berguna
untuk berbagai keperluan, baik digunakan sebagai keperluan secara Tradisional
seperti membangun rumah, mulai dari atap, dinding, peralatan dapur hingga alat
musik tradisioal, begitupun dipergunakan sebagai bahan baku modern baik untuk
kontruksi ataupun non kontruksi
3. Daun bambu pun memiliki manfaat diantaranya dijadikan alat
pembungkus makanan, bahkan dijadikan obat tradisional untuk penurun panas pada
anak, karena bambu memiliki kandunan zat yang bersifat mendinginkan. Ini menunjukkan
bahwa pohon bambu memiliki manfaat Ekologi hingga Industri, mengingat potensi
kayu semakin langka, dan ini membutuhkan waktu yang panjang untuk rehabilitasi,
sementara bambu pada umumnya hanya membutuhkan umur 4 – 5 tahun sudah dapat
diolah kembali.
Dilihat-lihat di perkotaan sulit
sekali untuk menemukan populasi bambu, pantas saja bambu disebut barang yang
mahal. Maka dari itu dalam kuliah kerja
nyata terintegrasi pengabdian masyarakat ini, dosen dan mahasiswa berkolaborasi
dengan masyarakat desa untuk melakukan upaya pemanfaatan potensi yang ada di
desa Ranah Singkuang yaitu bambu diantaranya dengan mengubah bamboo menjadi
barang yang mewah dan tentu saja memiliki manfaat yaitu pembuatan vertikultur
dari bambu, namun terlepas dari itu masyarakat juga dapat membuat banyak sekali
produk berbahan dasar bamboo salah satunya air mancur mini dari bambu.
TEKNIK BUDIDAYA VELTIKULTUR
Pengertian
vertikultur secara umum bisa diartikan sebagai teknik bercocok tanam secara
vertikal dengan menyusun tanaman secara bertingkat dari bawah keatas. Teknik
vertikultur bisa dilakukan menggunakan berbagai macam wadah (tempat media
tanam) seperti pipa paralon, botol bekas, pot, polybag atau wadah lainnya
tergantung kreatifitas.
Tahapan-Tahapan Pengerjaan Budidaya
vertikultur
1. Memperhatikan kondisi geografis suatu wilayah
Memperkirakan luas lahan, tingkat kesuburan tanah, serta
pH tanah yang ideal yaitu diantara 5,00-6,5, memastikan bahwa tanah memiliki
ketersedian humus dan unsur hara tanaman yang cukup.
2. Penyiapan
wadah
Wadah
harus benar-benar mendukung lingkungan yang ada dan tentunya mendukung nilai
estetika (keindahan) di daerah sekitar.
3. Pembuatan
bangunan vertikultur
Menyusun
antara komponen wadah yang satu dengan yang lain secara vertikal atau
horizontal kemudian susunan wadah-wadah tersebut selanjutnya dapat ditempatkan.
4. Penyiapan
media tanam
Mencakup
beberapa hal seperti penyedian tanah yang mengandung banyak unsur hara yang
dibutuhkan tanaman. Sebaiknya sebelum tanah dimasukan ke dalam wadah, sebaiknya
tanah dapat dicampur terlebih dahulu dengan pupuk kandang/kompos.
5. Memilih
jenis tanaman
6. Budidaya
tanaman vertikultur
Kegiatan dimulai dari persemaian, pembibitan, perawatan, kegiatan panen dan pascapanen.
Kegiatan teknik budidaya
vertikultur
1. Pembibitan,
dilakukan pada nampan / wadah plastik yang sudah dilubangi untuk mengeluarkan
kelebihan air. Media tanamnya berupa tanah, arangsekam dan pupuk kandang dan
dilakukan penyiraman sebagai bentuk pemeliharaan.
2. Penanaman,
Penanaman bibit dilakukan pada tanaman yang sudah memiliki 2-3 helai daun.
3. Pemeliharaan, Pemeliharaan tanaman sayuran yang perlu
dilakukan yakni dengan penyiraman, terutama di musim kemarau, perawatan
selanjutnya adalah penyulaman dan penjarangan. Dilakukan bila
tanaman sawi tumbuh terlalu rapat sehingga mengalami kesulitan untuk tumbuh
secara optimal. Penyuaman dilakukan untuk mengganti yang mati atau layu. Selain
itu dilakukan penyiangan secara teratur untuk menghilangkan tanaman dari
pengganggu/ gulma. Biasanya dilakukan ketika tanaman berusia satu minggu sejak
penyemaian.
4. Pemanenan,
Proses pemanenan dan pasca panen untuk tanaman
tertentu dengan teknik vertikultur harus benar dan sesuai dengan usia yang
cukup, dan dapat dilihat dari beberapa karakteristik umum yang muncul dari
setiap bagian organ tanaman. Sebagai contoh, untuk melihat waktu panen yang
tepat pada tanaman tomat vertikultur dapat dipanen ketika melihat buahnya sudah
berwarna merah dengan tangkai yang agak kecokelatan, atau jika akan panen pada
tanaman sayur dapat melihat bagian organ daunnya yang semakin hijau tua dan
akarnya sudah kokoh, serta ciri spesifik lainnya. Hasil panen pertanian
vertikultur selanjutnya dapat dimasukan ke dalam karung-karung, bakul, ember,
kemudian dapat diangkut dengan menggunakan kendaraan motor/mobil box untuk selanjutnya
didistribusikan ke pasaran.
Komentar
Posting Komentar